Berhati-hati Dalam Berpandangan

. Tuesday, June 12, 2007
  • Agregar a Technorati
  • Agregar a Del.icio.us
  • Agregar a DiggIt!
  • Agregar a Yahoo!
  • Agregar a Google
  • Agregar a Meneame
  • Agregar a Furl
  • Agregar a Reddit
  • Agregar a Magnolia
  • Agregar a Blinklist
  • Agregar a Blogmarks

Ketika keinginan sudah merasuki hati begitu derasnya, lambat laun hati akan menjadi budak dari keinginan itu. Seperti nafsu manusiawi ketika manusia mempunyai berbagai keinginan, entah itu yang mungkin dapat dicapai atau sebaliknya. Manusia yang berusaha Allah lah penentu segalanya. Mata, sebagai salah satu organ vital yang dimiliki manusia, mempunyai kontribusi yang besar dalam hal ini. Kita melihat tetangga sebelah membeli mobil baru, terbersit keinginan untuk menjadi seperti itu atau bahkan mampu melebihinya. Padahal mobil kemarin pun masih baru, hanya arena tidak bisa menjaga pandangan serta keimanan dan rasa syukurnya rapuh, maka nafsu menyelimuti hati. Kita bisa dianggap telah kufur dengan nikmat yang diberikan oleh Allah. Apakah penyebabnya? Tak lain adalah mata itu sendiri yang belum mampu dijaga oleh pemiliknya

Bukan hanya sebatas itu saja,hampir di seluruh aspek kehidupan mata ini selalu menyertai gerak langkah kita. Jika saja tidak pandai menyetirnya, maka akan berakibat fatal bagi kehidupan. Pernahkah anda mendengar ada seorang anak yang memberlakukan teman wanitanya secara tak senonoh. Saya yakin bagi para lover-lover multimedia, pernah mendengarnya bahkan bukan pernah lagi, melainkan sering. Sungguh ironis sekali, dan sekali lagi ini semua terjadi disebabkan karena apa? Tidak bisa menjaga pandangan.

Tidak ada salahnya apabila kita meniru perbuatan para sahabat RA (Radiallahu Anhu.red). Demikian pula dengan salah satu sahabat nabi, Abu Bakar As siddiq RA, demi menghormati kedudukan seorang wanita, beliau pernah berkata “Lebih baik aku berjalan dibelakang seekor singa, dari pada berjalan di belakang seorang wanita”. Maksudnya tiada lain, hanya agar pandangan terhadap lawan jenis tetap terjaga. Dengan begitu tidak akan menimbulkan perasa apa pun dan menjauhkan kita dari fitnah.

Namun harus diingat pula tidak semua yang diakibatkan mata berbuah hal yang bersifat negatif. Ada seorang sahabat yang hanya karena sering melihat temannya selalu belajar dan tak pernah absen shalat berjamaah lima waktu, akhirnya hatinya tergugah untuk berubah. Padahal sebelum itu dia jarang sekali menyentuh buku, apa lagi belajar. Melangkah ke masjidpun baru satu kali apa lagi shalat berjamaah, belum pernah dia rasakan. Hanya dengan melihat bisa merubah tingkah laku seseorang.

Kemudian pada akhirnya, kembali pada diri kita sendiri. Seberapa besar kelihaian mengendalikan pandangan, objek apa saja yang dijadikan tujuan, dan tak kalah penting manfaat apa yang dapat diraih setelah itu? Semua tergantung kepada kita sendiri. Dan tak lupa pertebal keimanan serta frekuensi ibadah, yang dengan itu mudah-mudahan Allah berkenan selalu menjaga diri khususnya pandangan dari hal merusak. Semoga hidayah Allah selalu mengelilingi dan menuntun kita kejalan yang benar.(Amien)


A M Suhendar KWQ

0 comments: