Spiritual (kebahagiaan)

. Tuesday, June 19, 2007
  • Agregar a Technorati
  • Agregar a Del.icio.us
  • Agregar a DiggIt!
  • Agregar a Yahoo!
  • Agregar a Google
  • Agregar a Meneame
  • Agregar a Furl
  • Agregar a Reddit
  • Agregar a Magnolia
  • Agregar a Blinklist
  • Agregar a Blogmarks

Setiap orang bisa bahagia meskipun banyak sekali definisi kebahagiaan itu. Perlu diketahui bahwasanya kebahagiaan yang paling besar adalah bersumber dari diri kita sendiri akan tetapi banyak diantara kita sering kali menganggap bahkan sering memerlukan kebahagiaan dari luar diri kita. Seperti halnya kita dengan serta merta menyamakan kebahagiaan dengan manusia dengan harta benda. Jikalau ada orang yang baik dan ramah serta memberikan harta dan barang yang banyak, bagus, serta berharga sekali bagi diri kita, barulah dapat dirasakan kebahagiaan. memang kita akui daya pikat hal-hal tersebut sangatlah luar biasaBahkan kalau kita sudah terpikat pada hal tersebut kita akan sulit lepas dari itu semua dan itu akan membuat kita tercandu, sehingga banyak sekali diantara kita lupa bahkan tidak tahu-menahu bahwasanya kemasyhuran, kekayaan, dan kesuksesan itu tidak dengan sendirinya bisa membahagiakan kita. Sebab semua itu hanyalah mantra material kita saja. Jadi sangat perlu pengimbangan antara kebahagiaan material dan spiritual. karena spiritual adalah cara untuk menjadikan kebahagiaan batiniah. Dengan kebahagiaan batiniah kita akan mendapatkan kebahagiaan lahiriah.

Sebenarnya manusia bisa dikatakan layaknya “meja”yang mana memiliki empat kaki. Kaki pertama yang bisa menumpu kehidupan manusia adalah kaki material dan kedua adalah intelektual, kaki ketiga adalah emosional dan yang terakhir spiritual.kebahagiaan manusia sangatlah bergantung pada keempat kaki ini.jadi perlulah keseimbangan di antara keempat hal tersebut yang akan menunjang kebahagiaan hidup manusia. Seperti kita ketahui bersama, banyak diantara manusia di muka bumi ini telah mabuk serta terbuai oleh kehidupan tersebut.dan juga banyak sekali diantara kita yang terbuai pada hal maya yang diperkirakan semua itu dapat membahagiakan kita akan tetapi malah berimbas sebaliknya, sehingga kita seolah-olah lupa kepada realita kehidupan yang sebenarnya. Kehidupan inilah yang akan berputar dan menentukan kehidupan kita dimasa yang akan datang. Akhirnya akibat dari keterbuaian dan ketercanduan inilah manusia terjebak kepada sesuatu yang akan menjerumuskannya ke jurang kebiadaban. Pada konsep spritual ini banyak sekali kita ketahui bahwasanya sebagian besar diantara kita mengartikan hal spiritual itu secara negatif.Seperti halnya diantara kita mengartikan bahwa spiritual itu bertujuan kepada hal ghoib dan menyesat kan.akan tetapi tidak semua hal yang berbau spiritual itu menyesatkan, memang spiritual itu bertujuan kepada hal yang ghoib, akan tetapi tidak lain hanya bertujuan kepada sang Kholiq.Seperti yang telah berjalan di pondok kita(Al-amien prenduan)yaitu yang berkenaan tentang Qiyamulail. Itu semua bertujuan untuk menguatkan spiritualitas kita kepada Sang Kholiq.

Jikalau manusia terus tercandu kebahagiaan dunia saja, apalagi sesuatu yang mereka lakukan itu sudah melampaui batas-batas norma dan syara`, maka semakin lama mereka hidup, semakin banyak pula spesies-spesies baru yang bahkan lebih biadab dari mereka itu. Sehingga timbulah konsep-konsep pemikiran rasional di otak kita, bahwasanya di samping kita membutuhkan kebahagiaan duniawi juga harus diselingi dengan tertanamnya spiritual yang kuat di dalam diri kita, supaya peranan spiritual tersebut akan membawa dan menyongsong kehidupan yang lebih bahagia lagi .

0 comments: