Happy Is Pretty ?

. Friday, June 22, 2007
  • Agregar a Technorati
  • Agregar a Del.icio.us
  • Agregar a DiggIt!
  • Agregar a Yahoo!
  • Agregar a Google
  • Agregar a Meneame
  • Agregar a Furl
  • Agregar a Reddit
  • Agregar a Magnolia
  • Agregar a Blinklist
  • Agregar a Blogmarks

Dengan makin minimnya orang awam baik di daerah terpencil atau di perkotaan, menimbulkan revolusi teknologi yang memfasilitasi kebutuhan serta kapasitas manusia di era moderen. Itu merupakan simbol dan status, layaknya mainan yang tak terpahami pada permainan itu sendiri. Hingga kecepatan waktu tak terhenti. Aruspun tak terhalangi oleh hati, jiwa, dan akal suci.Seolah-olah zaman ini hidup secara ceria dan cemerlang. Akan tetapi, faktanya kembali ke masa Nabi Adam as atas teragedi Qabil dan Habil yang gelap akan pengetahuan dan tipisnya kepercayaanBermula dari segelintir orang barat (non-muslim)-orang timur (islam)termasuk Indonesia.yang mencari kepuasan birahi hati untuk kebahagiaan abadi,tanpa menyentuh pikiran hanya mengedepankan EQ(emotional question)negative dan IQ(Intelektual Question) sebagai media atau alat kinerja tersebut.

Lantas! Gimanakah muka bumi ini ? yang amat besar bebannya untuk melimpahkan kenikmatan pada penghuni di dalamnya. Karena bumi merupakan suatu hasil dari penciptaan yang begitu agung dari Sang Khalik. Ia akan tunduk selama tak ada teguran dari Sang Pencipta, walaupun para penghuninya melakukan tindakan yang dapat merusak bumi itu sendiri serta menimbulkan bencana-bencana yang lain.

Itu merupakan inspirasi dan imajinasi yang negative dengan memanage tanpa berpola struktural. Sebab manusia sangat minim untuk mengetahui maksud happy is beauty hanya sebatas makna yaitu,” kebahagiaan itu indah”. Sehingga muncullah ungkapan kebahagiaan tak akan lepas dari kakayaan yang meliputi harta yang bersifat duniawi. Segala cara ia halalkan. Dan ia pun tak mensukuri apa-apa yang diidamkan, seperti mobil yang mewah, emas, rumah atau bangunan bertingkat serta jabatan yang tinggi. Dengan tanpa ada komperatif , full time work di jalankan dengan mempertaruhkan nyawanya, hanya sekedar berlomb-lomba mencari kekayaan atau kekuasaan di mata orang lain.

M. Fadhil

0 comments: