Kontroversi Bencana Di balik Kepemimpinan SBY

. Wednesday, June 13, 2007
  • Agregar a Technorati
  • Agregar a Del.icio.us
  • Agregar a DiggIt!
  • Agregar a Yahoo!
  • Agregar a Google
  • Agregar a Meneame
  • Agregar a Furl
  • Agregar a Reddit
  • Agregar a Magnolia
  • Agregar a Blinklist
  • Agregar a Blogmarks

Sejak SBY menjadi presidan di negeri ini, rasanya Indonesia tidak luput dari bencana. Berawal dari Tsunami, banjir, lumpur Lapindo, Adam Air, dan sebagainya. Bancana ini bersusulan dan sambung-menyambung tiada henti-hentinya. Belum selesai yang satu, datang lagi yang lain. Begitulah bencana yang memporak-porandakan negeri ini sepanjang kepemimpinan SBY. Yang dipermasalahkan sekarang adalah tentang pendapat dan perbincangan masyarakat yang timbul dari mulut-kemulut bahwasanya bencana yang terus-menerus melanda negeri Indonesia ini disebabkan kepemimpinan SBY. Memang sejak SBY menjabat sebagai presiden Republik ini terus menerus dilanda bencana karena bencana ini datang ketika kepemimpinan SBY, padahal kalau kita mau berfikir secara logis tak akan mungkin suatu bancana datang karena seorang pemimpin. Seorang pemimpin tak tahu apa-apa tentang bencana, karena bencana itu datangnya bisa jadi karena kesalahan manusia itu sendiri atau itu memang benar-benar dari alam itu sendiriContohnya seperti tsunami, itukan memang benar-benar datang dari alam, karena disebabkan oleh gempa yang terjadi di dasar laut dan bencana yang datang dari kesalahan manusia itu sendiri contohnya lapindo, adam air itu kesalahan dan kelalaian fatal yang disebabkan oleh kelalaian kerja manusia itu sendiri

Menanggapi masalah bencana ini, kalau menurut pikiran kita sebagai seorang muslim yang mempunyai kepercayaan sendiri bahwasanya bencana itu pasti datangnya dari Allah, buakan karena seorang pemimpin. Memang seorang pemimpin dalam pemikirannya lebih tinggi lebih luas serta lebih bersifat intelektual, tapi dalam bidang penanggulangan bencana, saya kira mereka kurang professional. Karena mereka manusia biasa apalagi SBY. Apabila misalnya bapak SBY tahu kalau dalam perjalanan karier kepemimpinannya akan tertimpa bencana yang terus–menerus datang , tentu beliau tidak mau jadi presiden . Karena orang pasti akan terus beranggapan bahwa bermunculannya bencana-bencana ini disebabkan oleh kepemimpinan seorang leader. Padahal dia tidak tahu-menahu tentang masalah ini. Pikiran orang-orang awam hanya tertuju pada kejelekannya saja. Padahal mereka tidak tahu apa prestasi Indonesia semenjak kepemimpinan SBY.

Jadi kita sebagai seorang pelajar dan mempunyai pemikiran yang lebih logis daripada mereka, kita harus berfikir yang lebih jernih lagi. Apalagi dalam menyikapi bencana yang terus-menerus melanda tanah air tercinta kita ini. Kita tahu bahwa bencana itu datangnya dari Yang Maha Kuasa (Allah swt), bukan karena seorang pemimpin. Kalau memang bencana datangnya dari seorang pemimpin, kenapa tidak diturunkan kepada presiden pendahulunya saja, seperti Soeharto yang merupakan pemimpin dikator Indonesia, yang masa kepemimpinannya menerapkan asas tunggal Pancasila di negeri ini, serta kesalahan-kesalahannya yang lebih fatal? Kalau kita mau berfikir sekali lagi, bisa jadi kelompok-kelompok yang menjelekkan SBY mempunyai keinginan terpendam, yakni turunnya SBY dari penerintahan, karena masalah ketidak lancaran dalam menjalankan tugas sebagai seorang presiden. Hal ini tentu merupakan siasat-siasat dari lawan-lawan politik beliau yang ingin menggantikan kedudukannya. Dan masalah bencana yang tak berujung ini merka jadikan sebagai senjata untuk mendesak SBY mundur dari kursi kepresidenan.

Melihat masyarakat Indonesia sekarang yang demi hari kian menjauh dari ajaran agama, mereka menghalalkan segala cara untuk menggapai apa yang mereka inginkan. Walau pun cara itu sangat bertentangan dengan syari`at. Mungkin ini azab dari Allah. Mengingat bagaimana kelakuan bangsa Indonesia sekarang. Dan mungkin Allah swt menurunkan cobaannya kepada kita semua untuk mengetahui kadar keimanan kita serta kesabaran kita dalam menyikapinya.


Besliansyah KWQ

0 comments: