Trik Evolusi Jepang

. Thursday, June 7, 2007
  • Agregar a Technorati
  • Agregar a Del.icio.us
  • Agregar a DiggIt!
  • Agregar a Yahoo!
  • Agregar a Google
  • Agregar a Meneame
  • Agregar a Furl
  • Agregar a Reddit
  • Agregar a Magnolia
  • Agregar a Blinklist
  • Agregar a Blogmarks

Ketika Jepang dilanda kehancuran kota Hiroshima dan Nagasaki, pada tanggal 8-9 Agustus 1945oleh AS melalui melalui 2 granat yang di kirim dari Negrinya. Rakyat jepang terporak- poranda akibat peristiwa tersebut, dari bangunan, tanaman, hewan dan sebaaginyaLantas, sikap mereka dengan peristiwa tersebut. Mereka yidak hanya memebisu dan merengak- rengek terhadap pemeritah Jepang. Melainkan menanyakan pada jati diri diri masing- masing,”kenapa ini bisa terjadi, dan bagaimana keturunana hidup mereka, agar tidak hidup seperti ini”. Pernyataan ini tertanam kokoh di dalam hati mereka masing- masing.

Hingga dalam waktu yang singakat, tampaklah kehidupan megah dan indah, dengan terwujudnya kualitas dan kuantitasa yang memadai. Apalgi sudah sekian lama
Jepangmendapatkan kursi emas bersamaan Negri Cina dalam hal elktronik se- Asia.
Itu terjadi, sebab Jepang mempunyai 3 landasan dalm hidupnya. Yaitu sebagai berikut:
1. kesadaran knci segala hal, kesadaran itu berasal dari kata sadar yang berarti intropeksi diri, sedangkan ke-an merupakan imbuhan yang menunyjukan tempat. Jadi kesadaran adalah intropeksi diri sesua dengan tempat. Dari situlah rakyat jepang tidak berupa natives atau tidak mempuyai ide-ide, akhirnya social mereka sangat kukuh dan teguh
2. kesusahan itu sukses ini diambil dari pepatah jepang” ku wa raku no tani( kesusahan penyebab kesenangan)” kesusahan iu tidak lepas dari manusiawi, jadi rakyat jepang sangat perihatin manusia yang nengidamkan “berakit–rakit kita dahulu, berenang-renag ketepian ( bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian )” tidak heran jika rakyat jika rakyat jepang maksimal(85%)
3. waktu adalah uang, kita etahui waktu sehari semalam 24 jam dengan perubahan siang dan malam. Tentunya aktipitas kita tidak akan lepas dari waktu yang untuk mengatur segala aktipitas. Agar waktu tidak sia-sia belaka, sebagai mana kita ketahui THE TIME IS MONY ( simbol Eropa ), atau istilah arabnya Al-Waqtu ka-Asaifi. kedua simbol itu dimiliki oleh jepang” Toke wa Kane nari “ yang merupakan ada unsur tertentu yaitu jangan membuang waktu sia-sia yang tidak menghasilkan kemanfaatan pada diri kita terutama pada jepang, para pelajar dan pengusaha yang ditekan tidak melupakan simbol diatas. Sebab semuanya baik uang atau pejuang bangsa berasal dari pelajar dan pengusaha yang mendominasi kemajuan bangsa.

Tiga landasan itulah peroduk-peroduk jepang meluap kebanggaan dengan hasil jerih payah. Karena tiga landasan itu sudah menjadi pegangan rakyat jepang

1 comments:

Anonymous said...

Sudah ada bukunya, "Rahasia Bisnis Orang Jepang".